Senin, 23 Oktober 2017

Pengaruh Keluarga Broken Home Pada Anak


Pengaruh keluarga broken home pada anak
  1. perkembangan emosi anak
menurut hather sall (dalam elida prayitno 2006 : 96) “emosi merupberencana situasi psikologi yang merupberencana pengalaman subjektif yang dapat dilihat dari reaksi wajah dan tubuh”.
perceraian adalah suatu hal yang  perlu dihindarkan, agar emosi anak  tiada  sebagai terganggu. perceraian adalah suatu penderitaan atau pengalaman traumatis bagi anak (singgih,1995:166).
adapun dampak pandangan kelurga broken home terhadap perkembangan emosi remaja menurut wilson madeah (1993 : 42) adalah : perceraian orang tua membuat terpramen anak terpengaruh, pengaruh yang  elas secara jelas dalam perkembangan emosi itu membuat anak  sebagai pemurung, pemalas ( sebagai agresif) yang ingin mencari perhatian orang tua / orang lain. mencari jati diri dalam suasana rumah tangga yang tumpang dan kurang serasi
sedangkan menurut hetherington (save m.degum 1999:197) “peristiwa perceraian itu menimbulkan ke tiada stabilan emosi”.
ke tiada berartian pada diri remaja berencana mudah timbul jika peristiwa perceraian dialami oleh kedua orang tuanya, se sampai dalam menjalani kehidupan anak merasa bahwa dirinya adalah pihak yang  tiada diharapkan dalam kehidupan ini. (alex sobur, 1985:282)
anak yang kebutuhannya kurang dipenuhi oleh orang tua emosi marahnya berencana mudah terpancing. seperti yang dikemukberencana oleh hurlock (didalam elida priyitno. 2006 : 74) “hubungan antara kedua orang tua yang kurang harmonis terabaikannya kebutuhan remaja berencana menampakkan emosi marah”.
jadi keluarga sangat berpengaruh pada perkembangan emosi anak karena keluarga yang  tiada harmonis menyebabkan dalam diri anak merasa  tiada  fit dan kurang bahagia.
  1. perkembangan sosial anak
menurut brim (dalam elida prayitno. 2006 : 81) “tingkah laku sosial kelompok yang memungkinkan seseorang berpartisipasi secara efektif dalam kelompok atau masyarakat.
dampak keluarga broken home terhadap perkembangan sosial anak menurut sunggih d gunawan 1995 : 108 adalah :
perceraian orang tua menyebabkan tumbuh pograan infenority terhadap kemampaun dan kedudukannya, dia merasa rendah diri  sebagai takut untuk meluarkan pergaualannya  bersama-sama teman-teman.
sedangkan willson nadeeh (1993 : 42) menyatberencana bahwa :
anak sulit menyesuaikan diri  bersama-sama lingkungan. anak yang dibesarkan dikeluarga pincang, cendrung sulit menyesuaikan diri  bersama-sama lingkungan. kesulitan itu datang secara alamiah dari diri anaktermasuk.
dan dampak bagi anak perempuan menurut hethagton (dalam santrok 1996 : 2000) menyatberencana bahwa :
anak perempuan yang  tiada  menyandang ayah berprilaku  bersama-sama salah satu cara yang ekstrim terhadap laki-laki, mereka sangat menarik diri pasif dan minder kemungkinan yang kedua terlalu aktif, agresif dan genit.
jadi keluarga broken home sangat berpengaruh pada perkembangan sosial anak karena dari keluarga anak menampilkan bagaimana cara bergaul  bersama-sama teman dan masyarakat.
  1. perkembangan kepribadian anak
perceraian ternyata memberikan dampak kurang baik terhadap perkembangan kepribadian anak.
menurut westima dan haller (dalam syamsyu yusuf 2001 : 99) yaitu bahwa remaja yang orang tuanya bercerai cenderung menetapkan ciri-ciri :
  1. berpilaku nakal
  2. menanggap depresi
  3. melakukan hubungan seksual secara aktif
  4. kecenderungan pada obat-obat terlarang

1 komentar:

  1. What is an online casino? | Kadangpintar
    Online 인카지노 casinos are the best solutions for online gaming. With over 20 different games to choose from, septcasino you have everything 온카지노 you want in a

    BalasHapus